Enzim-enzim tersebut berfungsi merangsang pengeluaran gula berlebih dari aliran darah. Gula kemudian disimpan dalam sel-sel hati dan jaringan otot sebagai cadangan energi. Hasilnya, gula darah pun turun menuju level yang lebih terkendali.
Pada penelitian terhadap hewan, pemakaian ekstrak daun ketumbar untuk menurunkan gula darah ternyata tidak kalah efektif dibandingkan pengaruh obat-obatan diabetes. Akan tetapi, potensinya untuk manusia tetap perlu dikaji lebih lanjut.
3. Meredakan nyeri dan migrain

Daun ketumbar telah sejak lama digunakan sebagai obat alami untuk sakit kepala, gejala alergi, hingga luka bakar. Ternyata, ini disebabkan karena daun ketumbar mampu meredakan nyeri dan peradangan pada tubuh.
Inilah yang coba dibuktikan oleh sebuah studi dalam International Journal of Biomedical Science tahun 2015. Pada penelitian tersebut, suntikan ekstrak daun ketumbar dalam dosis tertentu terbukti ampuh meredakan nyeri pada tikus percobaan.
Peneliti lain lantas mencoba melihat manfaat daun ketumbar untuk meredakan migrain. Mereka meminta peserta meminum 15 mL sari ketumbar yang dipadukan dengan obat migrain selama sebulan. Hasilnya, frekuensi, keparahan, dan durasi migrain cenderung berkurang.
4. Membantu melawan infeksi bakteri dan jamur
Manfaat lain dari daun ketumbar adalah melawan infeksi bakteri dan jamur. Salah satu studi terdahulu menunjukkan bahwa zat aktif dari daun ketumbar bisa membunuh bakteri Salmonella enterica. Bakteri inilah yang membuat Anda sakit perut saat keracunan makanan.
Jika dipadukan dengan ekstrak biji ketumbar, daun ketumbar bahkan mampu melawan bakteri S. typhi penyebab demam tifoid dan bakteri pemicu infeksi saluran kemih. Saat diolah menjadi minyak esensial, daun ketumbar juga terbukti mencegah infeksi jamur Candida albicans.
Post a Comment
Post a Comment